Minggu, 22 Mei 2011

Seni ( Batik ) Lukis Kontemporer

Sebuah inovasi dalam seni lukis yg banyak orang menyebutnya sebagai "Batik Lukis" akan tetapi dalam proses pembuatannya tidak melibatkan sama sekali unsur teknik dalam pembuatan Batik, maka disini kami namakan Lukis Tekstil. Dengan warna2 alami yang banyak mengadopsi dari warna bunga dan tumbuhan, Batik lukis ini semakin berkembang dan diminati, mulai gaya natural, abstrak, maupun kontemporer. Dan dapat diaplikasikan pada :  Kain Korden, Sprei / Bed Cover, Mukena, Jilbab / Kerudung dan aneka produk tekstil dengan bahan dasar kain, dengan menggunakan cat khusus yg tahan lama dan tahan terhadap pencucian dan kekusutan

Dibawah ini Hargodumilah batik menampilkan beberapa contoh Lukis Tekstil, untuk anda yg berminat bisa menghubungi email kami : dewimenul@gmail.com atau nomer telepon 0817782582, harga akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan, besar dan kecil bidang lukis, yang pasti tidak ada harga mahal untuk kualitas dan inovasi yg tinggi dan limited edition atau anda bisa memesannya sesuai dengan selera anda.

















Contoh Bed Cover Lukis :







Senin, 16 Mei 2011

12 Cara merawat Batik




Batik memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui cara merawat pakaian batik agar warnanya tetap awet. Berikut ini sejumlah cara alternatif merawat batik kesayangan.

1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.

2. Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.
3. Mencuci batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.
4. Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
5. Sebaiknya, jangan mencuci batik dengan mesin cuci.
6. Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
7. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
8. Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.
9. Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.
10. Jangan semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
11. Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.
12. Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.

BATIK TULIS

Kain Kain batik ini dibuat dalam jumlah sangat terbatas ( limited edition ) dan dibuat hanya untuk para pemesan, jadi tidak mungkin kain yg anda kenakan ada yg menyerupai atau sama..Tertarik ??? bisa untuk koleksi ataupun dimodifikasi menjadi busana resmi ataupun santai.
Peksen Colet 
Alas-Alasan Pisang 
Satria Wibawa Kombinasi

Harga Rp.1.000.000,- / kain  belum termasuk ongkos kirim untuk pemesanan  sms ke 0817782582

BATIK TULIS KOMBINASI

(Kode A3) motif ini adalah motif batik tulis yg dikombinasikan dengan dengan coletan, dan menggunakan pewarna alam, dari kayu mahoni, dengan motif kupu.

Kain eksklusif ini ditawarkan dengan harga Rp.900,000,. dan kami yakin akan menjadi salah satu koleksi pilihan anda, edisi motif sangat terbatas. Cara pemesanan bisa lewat sms (0817782582) dan barang akan dikirimkan setelah ada bukti transfer.
    < MOTIF (BIRU)  INI TELAH TERJUAL





STOP PRESS !!!
Hargo Dumilah Batik akan mengikuti pameran di Keraton Surakarta, pada tanggal 27 Mei 2011, dalam acara Pagelaran Busana Anne Avanti. 








KOLEKSI BATIK COLETAN

 KODE A1


KODE A2

KODE A3


 KODE A4




 KODE A5




 KODE A6




 KODE A7




 KODE A8




 KODE A9




 KODE A10




 KODE A11




 KODE A12




 KODE A13




 KODE A14
 KODE A15




KODE  A16

KODE A17









































Motif coletan batik, kombinasi tulis dan cap lebar 105 x 230 cm




Harga Rp. 400,000, perpotong  Harga belum termasuk ongkos kirim, untuk keterangan lebih lanjut hubungi bisa menghubungi no telepon 

0817782582



























Koleksi Batik Hargo Dumilah



KODE A1.

Motif coletan batik, kombinasi tulis dan cap lebar 105 x 230 cm. semua warna seri dalam motif ini tidak sama, karena menggunakan tehnik pencelupan batik tulis. Harga Rp. 400,000 , Harga belum termasuk ongkos kirim, untuk pemesanan keterangan lebih lanjut hubungi bisa menghubungi no telepon 0817782582

Minggu, 15 Mei 2011

Perbedaan Batik Tulis dan Printing


Batik kian mudah dicari, mulai dari kios-kios pedagang kaki lima, toko-toko di trade center, bazaar, butik, hingga pusat perbelanjaan nan mewah. Harganya pun bervariasi, dari yang Rp 20.000-an hingga yang jutaan rupiah. Harga batik ini kadang-kadang ditentukan oleh jenis batik tersebut.

Batik sesuai dengan pengerjaannya dibagi menjadi tiga jenis: batik tulis, batik cap, dan batik print. Sepintas, ketiganya hampir mirip. Akibatnya, sebagai orang awam kita cenderung salah menilai batik yang kita beli.

Berikut adalah cara membedakan jenis batik yang diberikan oleh Nasir, salah seorang pembatik di Museum Tekstil Jakarta, usai peresmian Clean Batik Initiative yang dihelat oleh Kementrian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan EKONID-Jerman, Selasa (2/3/2010).

* Batik tulis
Ciri-ciri: Corak atau motif batik tidak terlalu rapi, karena batik dikerjakan dengan tangan (manual). Corak dan warna batik tulis antara kain bagian depan dan belakang terlihat jelas, meskipun antara corak yang satu dan yang lain terkadang tidak sama. Batik jenis ini juga memiliki wangi yang khas karena proses pembatikan menggunakan lilin khusus. Bahannya dari kain katun, kain mori, atau kain sutra. Harga batik tulis relatif mahal karena pengerjaan selembar kain batik bisa memakan waktu lebih dari 1 bulan.

* Batik cap 
Ciri-ciri: Corak besar-besar dan teratur (sama). Warnanya cenderung terang dan cerah (bukan warna-warna alam). Warna bagian depan kain terlihat jelas, sedangkan bagian belakang kain terlihat buram. Kain yang digunakan cenderung kaku meskipun terkadang batik cap juga menggunakan kain sutra dan kain katun mori.

* Batik print
Ciri-ciri: Umumnya mencontoh desain batik yang sudah ada, dari batik tradisional hingga batik modern. Warna batikprinting kebanyakan tidak tembus karena proses pewarnaannya satu sisi saja yaitu bagian depan kain. Menggunakan berbagai macam kain namun jarang menggunakan kain sutra atau kain mori. Harganya cenderung murah.

Mengenal Batik Coletan

Perjalanan ke kota batik, Pekalongan, masih menyisakan sebuah cerita yang menarik. Kisah tentang batik coletan yang nyaris terlupakan. Ketika menjelajahi ruang demi ruang produksi di sentra batik Liem Ping Wie yang berlokasi di Kedungwuni, saya melihat pemandangan yang berbeda.
Hasil akhir batik coletan
Tidak seperti umumnya proses pembuatan batik yang telah saya lihat; para perajin perempuan duduk tenang menggerakkan canting, atau hentakan canting cap para perajin lelaki, di sudut ini terlihat seorang perempuan tekun menyapukan cairan ke atas sehelai kain bermotif yang dihamparkan di atas meja pajang.

Mewarnai dengan bambu
Proses yang tampak berbeda dibandingkan proses membatik pada umumnya ini, cenderung menarik perhatian. “Ini namanya mencolet,” ujar Riyah (43 tahun, Red), sebagaimana perempuan pekerja batik itu berkata. Riyah kemudian menjelaskan panjang lebar bahwa mencolet, yaitu proses pemberian warna pada motif batik, proses ini baru dapat dilakukan setelah proses klowongan (menutupi outline motif dengan malam, Red) selesai.
Mencolet biasanya dilakukan jika perajin batik ingin menggunakan warna tertentu pada motif-motif kecil yang menyebar, seperti motif bunga atau daun kecil-kecil. Proses kerja mencolet selintas terlihat seperti cara mewarnai gambar dengan cat air. Tetapi ketika mencolet, para perajin batik menggunakan sebatang bambu yang ujungnya diremukkan hingga berserabut. Sedangkan bahan pewarna yang digunakan dapat berupa pewarna alami, atau pewarna kimia.
Proses mencolet

Penjelasan itu membuat saya berhitung, melihat motif batik kecil-kecil, dan menyebar di sehelai kain panjang berukuran 125 cm x 200 cm, berapa harikah proses mencolet dilakukan? Mbak Riyah menjawab bahwa bukan ukuran kain yang menjadi patokan, melainkan jumlah warna yang harus dicolet. Semakin banyak jenis warna berbeda, dibutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini disebabkan karena tidak seperti proses pewarnaan dengan dicelup, yang membutuhkan beberapa kali celupan agar setiap motif diwarnai secara tepat, maka mencolet dapat dilakukan sekaligus untuk beberapa warna pada satu fase mencolet.

Tergantung jumlah warna
Selanjutnya dijelaskan oleh Mbak Riyah, bahwa dia rata-rata bisa menyelesaikan coletan 1 kain panjang dengan paduan 2 warna dalam 1 hari. Segera setelah selesai seluruh motif dicolet, kain akan diangin-anginkan (tidak dijemur di bawah sinar matahari, Red), agar kain menyerap zat pewarna secara optimal. Kain kemudian dibiarkan sehari semalam agar menyerap warna coletan dengan sempurna.
Selanjutnya kain dapat diproses dengan beragam cara, seperti kembali ditutupi dengan malam pada proses batik tulis, atau dilanjutkan dengan canting cap untuk membentuk motif-motif. Proses inilah yang menyebabkan kita tidak akan menemukan batik coletan secara tunggal. Karena akan terjadi perpaduan proses; batik tulis + coletan, batik cap + coletan, atau bahkan batik cap+tulis+coletan.
Satu hal yang menjadi kekhasan teknik coletan, adalah warna yang keluar dari batasan pola sehingga sekilas terlihat tidak rapi. Biasanya warna yang melebihi batasan pola itu akan tertutupi setelah proses pewarnaan akhir dengan proses celupan dilakukan. Tetapi jika Anda menemukan sehelai kain yang warna motifnya mbleber keluar dari pola, jangan buru-buru menyisihkannya. Itu justru bukti bahwa kain batik tersebut dicolet oleh seorang perajin, dengan tekun, satu per satu!
Pastikan untuk merawat batik coletan Anda dengan Attack Batik Cleaner. Cairan pembersih batik yang dapat dapat mengangkat kotoran di serat kain, tapi lembut menjaga warna. Sehingga warna batik coletan Anda tak kan pernah pudar!